Menurut
sejarah, system pemrosesan basis data terbentuk setelah masa sistem pemrosesan
manual dan sistem pemrosesan berkas. Sistem pemrosesan manual ( berbasis kertas
) merupakan bentuk pemrosesan yang menggunakan dasar berupa setumpuk rekaman
yang disimpan pada rak-rak berkas.
Jika
berkas-berkas tersebut diperlukan, berkas tersebut harus dicari pada rak-rak
tersebut. Sistem pemrosesan berkas merupakan sistem komputer, dimana sekelompok
rekaman disimpan pada sejumlah berkas secara terpisah. Perancangan sistem ini
didasarkan pada kebutuhan individual pengguna, bukan kebutuhan sejumlah
pengguna. Sehingga setiap aplikasi menuliskan data tersendiri, alhasil ada
kemungkinan data yang sama terdapat pada berkas-berkas lain yang digunakan oleh
program aplikasi lain.
2.2 Pengertian Database
Kumpulan informasi yang disimpan
di dalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer
untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak
yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri
(query) basis data disebut sistem manajemen
basis data (database
management system, DBMS).
Terdapat dua jenis bahasa komputer yang digunakan saat kita
ingin membangun dan memanipulasi sebuah basis data, yaitu:
- Data
Definition Language (DDL)
DDL digunakan untuk mendefinisikan,
mengubah, serta menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam
basis data, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang
digunakan adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek,
ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. DDL
biasanya digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah
aplikasi basis data.
jadi gampangnya DDL digunakan ketika kita ingin membuat,
mengubah, dan menghapus object pada database. oleh karena itu DDL lebih
berhubungan pada object bukan pada isi atau data. kata-kata yang akan sering
kita jumpai dalam DDL antara lain : Create, Use, Alter, dan Drop.
CREATE statements
Create – To make a new database, table, index, or stored query. A
CREATE statement in SQL creates an object inside of a relational database
management system (RDBMS). The types of objects that can be created depends on
which RDBMS is being used, but most support the creation of tables, indexes,
users, synonyms and databases. Some systems (such as PostgreSQL) allow CREATE,
and other DDL commands, inside of a transaction and thus they may be rolled
back.
CREATE TABLE
CREATE [TEMPORARY] TABLE [table name] ( [column
definitions] ) [table parameters].
For example, the command to create a table named mytable
with a few sample columns would be:
CREATE TABLE saveMovie (
id int not null auto_increment,
name varchar(30) not null unique,
object1 varchar(60),
object2 varchar(60),
object3 varchar(60),
comment text,
primary key (id));
Untuk membuat banyak tabel beserta
relasinya dalam suatu system kita dapat menggunakan modeling tools yaitu
PowerDesigner. Setelah kita membuat modelnya(CDM) kita dapat men-generate-nya
menjadi PDM dan kemudian kita generate lagi untuk mengdapatkan SQL
statementnya. SQL statement tersebut kita implemetasikan pada data base melalui
sql tools. Seperti sqlplus, raptor, Toad, dll.
- Data
Manipulation Language (DML)
Data Manipulation Language (DML) merupakan bahasa basis data yang
berguna untuk melakukan modifikasi dan pengambilan data pada suatu basis data.
Modifikasi data
terdiri dari: penambahan (insert), pembaruan (update) dan penghapusan (delete).
Penambahan data
(Insert) pada sebuah tabel:
Syntax:
INSERT INTO <namaTabel>
[(field1, field2, … fieldn)] VALUES <ListValues>
<ListValues>
bisa berbentuk nilai tunggal atau berbentuk SQL query. Syarat dari <ListValues>,
jumlah, urutan dan jenis datanya harus sama.
Pembaruan data
(Update) pada sebuah tabel:
Syntax:
UPDATE <NamaTabel>
SET <field1>=<nilai1> [,<field2>=<nilai2>,
… <fieldn>=<nilain>]
Penghapusan
data (delete) pada sebuah tabel:
Syntax:
DELETE FROM <NamaTabel>
[WHERE <kondisi>]
[Where
<kondisi>] sama seperti where yang dipelajari pada SQL.
DBMS merupakan software yang digunakan untuk membangun suatu sistem
basis data yang “sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data tersebut
sehingga dapat tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai
oleh banyak user sesuai dengan kepentingan masing-masing, melindungi dari
gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang.
Berdasarkan orientasi pemakainya, kita dapat mengelompokkan DBMS dalam 2 katagori, yaitu:
Berdasarkan orientasi pemakainya, kita dapat mengelompokkan DBMS dalam 2 katagori, yaitu:
I.
DBMS yang berorientasi untuk
satu atau sedikit pemakai
MS-Access, dBase/Clipper, FoxBase, Borland-Paradox merupakan
contoh-contoh DBMS yang lebih diorientasikan untuk satu pemakai dan karena itu
dapat dengan mudah dipasang di komputer pribadi (Personal Computer/PC). Pada
DBMS kelompok pertama ini pengembangannya terjadi pada aspek-aspek:
1. Jika awalnya, struktur tabel hanya mencakup pendefinisian nama
field, tipe dan ukurannya, DBMS yang lebih baru juga memasukkan feature boleh
tidaknya field dikosongkan, nilai awal (default), deksripsi field dan bentuk
validasi (pendefinisian domain nilai) sebagai bagian dari struktur tabel.
2. Tipe data yang dapat ditangani oleh DBMS terbaru sudah semakin
banyak, seperti untuk mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data teks yang
panjang, teks berformat, gambar, data OLE, uang dan data autoincrement (yang
nilainya bertambah otomatis)
3. Bersama dengan komponen utamanya, DBMS kelompok ini juga
seringkali dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan untuk mempermudah
pemakai dalam menggunakan DBMS seperti untuk pembuatan query, pembuatan
laporan, pembuatan screen untuk berinteraksi dengan data, bahkan hingga
pembuatan (men-generate) perinta makro basis data secara otomatis melalui
pendifinisian menu dan tampilan layar.
4. DBMS
kelompok ini, karena memang lebih diorientasikan untuk pemakai tunggal, juga
sering dimanfaatkan sebagai media pembangun aplikasi basis data, sehingga DBMS
dan aplikasi basis data jadi menyatu bahkan aplikasi basis data jadi penyatu
bahkan aplikasi basis data sendiri dianggap seabgai objek basis data sebagaimana
tabel-tabel data yang kita gunakan untuk menyimpan data.
Karena orientasi pemakai seperti itu, maka DBMS-DBMS kelompok ini, lemah dalam sejumlah aspek yang justru harus sangat diperhatikan pada kelompok DBMS yang kedua, seperti yang berkaitan dengan masalah pengamanan basis data, pemeliharaan basis data, mengendalikan persaingan pemakaian basis data dan lain-lain.
Karena orientasi pemakai seperti itu, maka DBMS-DBMS kelompok ini, lemah dalam sejumlah aspek yang justru harus sangat diperhatikan pada kelompok DBMS yang kedua, seperti yang berkaitan dengan masalah pengamanan basis data, pemeliharaan basis data, mengendalikan persaingan pemakaian basis data dan lain-lain.
II. DBMS yang
berorientasi untuk banyak pemakai
Oracle, Borland-Interface, MS-SQL Server, CA-OpenIngres, Sybase,
Infomix, IBM-DB2 merupakan contoh-contoh DBMS yang lebih diorientasikan untuk
banyak pemakai dan karena itu lebih ditunjukkan untuk pemakaian pada sistem
jaringan komputer (LAN ataupun WAN). Tidak sebagaimana kelompok pertama, DBMS
pada kelompok ini sangat tegas memisahkan fungsi pengelolaan basis data dan
fungsi pembangunan aplikasi. Jika pada kelompok pertama, objek-objek yang
dihasilkan oleh DBMS kelompok kedua bersifat sebaliknya. Transparansi hanya
berlaku bagi DBMS yang bersangkutan, sehingga pemanfaatan objek-objek basis
datanya hanya mungkin dilakukan dengan lebih dahulu mengaktifkan DBMS tersebut.
Fungsi-fungsi pendukung (ultilitas) yang umumnya disatukan pada DBMS kelompok
pertama, disediakan terpisah pada DBMS kelompok kedua ini, bukan saja karena
fungsi-fungsi pendukung tersebut tidak relevan untuk selalu diaktifkan, tetapi
juga karena fungsi pengelolaan yang ditangani DBMS kkelompok ini memang sudah
sedemikian banyak dan jauh lebih penting. Pada seri-seri terbaru dari DBMS
kelompok kedua ini, seperti juga d kelompok pertama, perluasan definisi
struktur data dan pengkayaan tipe-tipe data baru juga diakomodasi. Perbedaan
yang sangat mencolok di antara kedua kelompok DBMS terdapat pada lingkup fungsi
pengelolaan basis data. Selain memiliki fungsi-fungsi standar (yang juga dimiliki
oleh DBMS kelompok pertama) seperti pembentukan objek-objek basis data (tabel
dan indeks), manipulasi data (penambahan, pengubahan, penghapusan data) dan
pencarian data (query), fungsi pengelolaan DBMS kelompok kedua ini juga
menangani aspek-aspek:
1. Pengaman objek basis data terhadap akses pemakai yang tidak
berhak (aspek security) dan bentuk-bentuk operasi yang tidak diperbolehkan
(aspek integrity)
2. Penanganan pemulihan data akibat kegagalan operasi basis data
(aspek recovery), baik yang disebabkan oleh operasi-operasi basis data yang
salah atau menimbulkan konflik, maupun yang disebabkan oleh fakor-faktor
eksternal seperti mesin yang macet (crash), disk yang rusak atau terputusnya
koneksi jaringan.
3. Pembuatan data cadangan (aspek backup) yang dapat dilakukan
secara incidental maupun periodic yang dapat dilakukan secara statis (dengan
menonaktifkan pemakaian basis data) ataupun secara dinamis (tanpa menghalangi
pemakaian basis data oleh para pemakai)
4. Pengendalian persaingan pemakaian objek-objek basis data oleh
banyak pemakai pada saat yang sama (aspek concurrency control) demi terjaminnya
konsistensi data dan optimalisasi pemakaian setiap sumber daya mesin.
5. Optimalisasi pengerjaan query (aspek query processing) yang
diberikan oleh aplikasi pada server DBMS demi peningkatan performansi/
kecepatan pengerjaannya.
Optimalisasi pemanfaatan sumber daya (aspek parallel processing/database) dengan memperhatikan optimalisasi pemakaian sumber daya mesin seperti processor, disk dan memori utama jika tersedia lebih dari satu dalam sebuah mesin.
Optimalisasi pemanfaatan sumber daya (aspek parallel processing/database) dengan memperhatikan optimalisasi pemakaian sumber daya mesin seperti processor, disk dan memori utama jika tersedia lebih dari satu dalam sebuah mesin.
Banyak program basis data yang sudah di gunakan, misalnya : Ms
Access, My SQL, Oracle, SQL Server, Postgre, Fire Bird, Paradok, Interbase. Dan
contoh yang lainnya adalah Sybase, DB2, Informix, FoxPro, Clipper, dan
lain-lain. Berikut fiktur dan standarisasi yang digunakan pada beberapa contoh
DBMS:
2.3 Macam-macam Software
Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah
program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan
dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa
aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan
Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet
Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan
pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office Access 2013 yang termasuk kedalam
Microsoft Office System 2013.Microsoft Access dapat menggunakan data yang
disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine,
Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang
mendukung standar ODBC.
Para pengguna/programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk
mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer
yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi
yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek,
tetapi tidak dapat digolongkan kedalam perangkat bantu pemrograman berorientasi
objek.
·
Ms SQL Server
Microsoft
SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft.
Bahasa queri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL
standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server
digunakan di duniabisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah,
tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data
besar.
Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream).
Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream).
Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC
(Open Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman
Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk membuat
basis data mirroring dan clustering. Pada versi sebelumnya, MS SQL Server 2000
terserang oleh cacing komputer SQL Slammer yang mengakibatkan kelambatan akses
Internet pada tanggal 25 Januari 2003.
·
Oracle
Basis data Oracle adalah basis data relasional yang terdiri dari
kumpulan data dalam suatu sistem manajemen basis data RDBMS. Perusahaan
perangkat lunak Oracle memasarkan jenis basis data ini untuk bermacam-macam aplikasi
yang bias berjalan pada banyak jenis dan merk perangkat keras komputer
(platform). Basis data Oracle ini pertama kali dikembangkan oleh Larry Ellison,
Bob Miner dan Ed Oates lewat perusahaan konsultasinya bernama Software
Development Laboratories (SDL) pada tahun 1977. Padatahun 1983, perusahaan ini berubah
nama menjadi Oracle Corporation sampai sekarang.
·
MySql
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,
multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat
MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General
Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk
kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan
proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas
umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing,
MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB,
dimana memegang hak cipta hamper atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan
satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan
Larsson, dan Michael “Monty” Widenius.
0 komentar:
Posting Komentar